
DIGITAL

Reaksi Pakar Soal Tekel Keras Irak Ke Ole Romeny
Reaksi Pakar Soal Tekel Keras Irak Ke Ole Romeny

Reaksi Pakar Soal Tekel Keras Irak Ke Ole Romeny Yang Sempat Di Warnai Hal Tak Mengenakkan Dengan Kontroversialnya. Salam olahraga dan football lovers sejati! Pertandingan sengit antara Timnas kita melawan Irak baru-baru ini menyisakan bukan hanya hasil akhir. Terlebih yang membuat kita menahan napas. Akan tetapi juga satu momen yang memicu perdebatan panas di seluruh media sosial: Tekel Keras pemain Irak terhadap Ole Romeny! Momen tersebut, yang terjadi di tengah intensitas laga. Kemudian langsung menjadi topik utama diskusi. Apakah tekel itu pantas di ganjar kartu merah? Apakah wasit sudah mengambil keputusan yang tepat? Karena masing-masing kita mungkin punya opini. Kita membutuhkan pandangan objektif dari ahlinya! Oleh karena itu, mari kita dengarkan Reaksi Pakar, mereka yang memahami betul setiap pasal dalam hukum permainan sepak bola.
Mengenai ulasan tentang Reaksi Pakar soal Tekel keras Irak ke Ole Romeny telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Pemain Irak: Zaid Tahseen
Ia adalah seorang pesepak bola asal Irak yang berposisi sebagai bek tengah. Terlebih di kenal memiliki postur tinggi sekitar 1,87 meter. Dan dengan gaya bermain yang kuat serta agresif dalam duel fisik. Ia yang lahir pada 29 Januari 2001 di Najaf, Irak. Tahseen kini berusia sekitar 24 tahun dan termasuk salah satu pemain bertahan muda yang menonjol di tim nasional Irak. Ia memulai karier profesionalnya bersama klub lokal Al-Najaf sebelum bergabung dengan Al-Talaba dan kemudian Al Quwa Al Jawiya, dua klub besar di kompetisi domestik Irak. Pada tahun 2025, ia resmi pindah ke Pakhtakor Tashkent, salah satu klub elit asal Uzbekistan. Tentunya dengan kontrak hingga akhir 2026. Kepindahannya ini menjadi langkah penting dalam karier internasionalnya. Karena memperlihatkan kepercayaan klub luar negeri terhadap kemampuan defensifnya. Sebagai pemain belakang, ia juga di kenal dengan gaya bertahan yang disiplin.
Reaksi Pakar Soal Tekel Keras Irak Ke Ole Romeny Dalam Kontroversialnya
Kemudian juga masih membahas Reaksi Pakar Soal Tekel Keras Irak Ke Ole Romeny Dalam Kontroversialnya. Dan fakta lainnya adalah:
Keputusan Wasit (Ma Ning)
Hal ini dalam insiden tekel kontroversial pemain Irak terhadap Ole Romeny. Tentunya menjadi salah satu momen paling di perdebatkan dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Irak. Pada menit ke-68, pemain Irak, Zaid Tahseen. Dan melakukan tekel keras terhadap Romeny yang sedang menggiring bola menuju area pertahanan lawan. Banyak pihak menganggap tekel tersebut merupakan pelanggaran serius yang seharusnya berujung kartu merah. Namun Ma Ning justru hanya memberikan kartu kuning. Serta yang kemudian menimbulkan reaksi keras dari pemain, pelatih. Terlebih hingga publik sepak bola Indonesia. Keputusan Ma Ning ini menjadi sorotan utama karena situasi pelanggaran tersebut memenuhi sebagian besar unsur DOGSO. Atau (Denying an Obvious Goal-Scoring Opportunity). Terlebih menghalangi peluang mencetak gol yang jelas.
Dalam tayangan ulang, terlihat Romeny sudah melewati garis tengah dengan ruang terbuka menuju gawang Irak. Serta hanya memiliki sedikit halangan. Namun, menurut analisis pakar, wasit menilai bahwa posisi pelanggaran masih terlalu jauh. Tentunya dari kotak penalti dan jarak antara Romeny. Kemudian gawang belum cukup dekat untuk disebut “peluang mencetak gol langsung.” Selain itu, terdapat satu pemain Irak lain yang masih berada di jalur pertahanan. Dan berpotensi mengejar bola jika Romeny berhasil lolos. Sehingga situasi tersebut tidak sepenuhnya memenuhi kriteria “last man” dalam aturan DOGSO. Dari sisi teknis, Ma Ning menerapkan interpretasi aturan yang sangat ketat sesuai panduan IFAB (International Football Association Board). Dalam aturan tersebut, keputusan untuk mengeluarkan kartu merah pada pelanggaran DOGSO. Serta mempertimbangkan empat aspek penting, yakni: arah bola menuju gawang, jarak antara pemain dan gawang. Kemudian juga jumlah pemain bertahan yang tersisa. Dan kontrol bola yang di miliki penyerang.
Pakar Bedah Tekel Irak Ke Romeny: Ini Hukumannya Yang Tepat
Selain itu, masih membahas Pakar Bedah Tekel Irak Ke Romeny: Ini Hukumannya Yang Tepat. Dan fakta lainnya adalah:
Protes & Kontroversi Lainnya Di Pertandingan
Hal ini dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tidak hanya di warnai oleh tekel kontroversial Zaid Tahseen terhadap Ole Romeny. Akan tetapi juga oleh sejumlah keputusan wasit Ma Ning yang memicu gelombang protes dan kontroversi dari pemain, ofisial. Terlebih hingga publik sepak bola nasional. Laga tersebut berlangsung dengan tensi tinggi dan menghasilkan serangkaian insiden yang di nilai merugikan pihak Indonesia. Sehingga memunculkan perdebatan luas mengenai keadilan. Dan juga konsistensi wasit dalam memimpin pertandingan internasional penting tersebut. Salah satu momen yang paling memicu emosi adalah saat Ma Ning hanya memberikan kartu kuning kepada Zaid Tahseen. Terlebihnya setelah tekel kerasnya menjatuhkan Ole Romeny yang sedang berada dalam situasi serangan balik cepat. Keputusan itu dianggap tidak seimbang.
Karena banyak pengamat menilai tindakan Tahseen sudah memenuhi syarat DOGSO (Denying an Obvious Goal Scoring Opportunity). Tentu yang seharusnya berujung pada kartu merah langsung. Protes langsung di layangkan oleh pemain dan ofisial Indonesia di pinggir lapangan. Serta termasuk oleh pelatih Shin Tae-yong yang tampak frustrasi atas keputusan tersebut. Selain insiden itu, terdapat pula beberapa keputusan kontroversial lain selama pertandingan yang menambah panas suasana. Pertama, wasit di anggap terlalu mudah memberikan kartu merah kepada tiga pemain Indonesia di akhir laga. Kemudian yang di nilai tidak proporsional. Jika di bandingkan dengan perlakuan terhadap pemain Irak. Ketiga pemain tersebut di nilai melakukan pelanggaran biasa atau protes emosional akibat situasi di lapangan. Akan tetapi langsung di respon dengan kartu merah tanpa peringatan keras terlebih dahulu. Hal ini menimbulkan kesan ketimpangan perlakuan antara kedua tim. Dan juga yang memperkuat persepsi publik bahwa Indonesia di rugikan secara sistematis.
Pakar Bedah Tekel Irak Ke Romeny: Ini Hukumannya Yang Tepat Dan Jadi Risikonya
Selanjutnya juga masih membahas Pakar Bedah Tekel Irak Ke Romeny: Ini Hukumannya Yang Tepat Dan Jadi Risikonya. Dan fakta lainnya adalah:
Penjelasan Dari Pakar
Tentu hal ini terkait tekel kontroversial pemain Irak, Zaid Tahseen, terhadap Ole Romeny dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Terlebihnya antara Indonesia dan Irak memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana keputusan wasit Ma Ning. Dan bisa di anggap benar secara aturan meskipun menuai kritik publik. Dalam pandangan sejumlah ahli sepak bola dan mantan wasit, situasi tersebut tidak dapat di nilai semata dari intensitas tekel. Namun melainkan harus di analisis melalui aspek teknis yang di atur oleh IFAB (International Football Association Board). Terlebihnya dalam konteks pelanggaran DOGSO (Denying an Obvious Goal-Scoring Opportunity). Atau menghalangi peluang mencetak gol yang jelas.
Beberapa pakar sepak bola menjelaskan bahwa keputusan wasit untuk hanya memberikan kartu kuning kepada Zaid Tahseen. Serta yang memiliki dasar logis, sebab terdapat beberapa unsur dalam aturan DOGSO yang tidak terpenuhi sepenuhnya. Pertama, jarak antara lokasi pelanggaran dan gawang menjadi faktor penting. Dalam insiden tersebut, tekel terjadi di area yang masih cukup jauh dari kotak penalti Ira. Dan sekitar mendekati garis tengah lapangan. Sehingga peluang mencetak gol langsung belum di anggap “jelas.” Menurut panduan IFAB, semakin jauh posisi pemain dari gawang. Maka semakin kecil kemungkinan pelanggaran di kategorikan sebagai DOGSO. Dan kecuali jika pemain benar-benar sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang tanpa penghalang. Kedua, pakar juga menyoroti keberadaan pemain bertahan Irak lainnya yang masih berada di jalur permainan.
Jadi itu dia beberapa fakta soal Tekel keras Irak ke Ole Romeny dari Reaksi Pakar.