DAERAH
Stasiun Jatake Di BSD Di Targetkan Rampung Juli 2025
Stasiun Jatake Di BSD Di Targetkan Rampung Juli 2025

Stasiun Jatake Di BSD Di Targetkan Rampung Juli 2025 Dan Hal Ini Tentunya Memberikan Manfaat Langsung Bagi Warga Sekitar. Pembangunan Stasiun Jatake di kawasan BSD City, Kabupaten Tangerang, sedang dikebut dengan target penyelesaian pada Juli 2025. Proyek ini merupakan bagian dari upaya peningkatan konektivitas transportasi publik di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Stasiun ini dirancang untuk menjadi simpul transportasi baru yang terintegrasi dengan kawasan permukiman dan pusat aktivitas masyarakat, sehingga mampu mengurangi ketergantungan warga terhadap kendaraan pribadi dan menekan kemacetan lalu lintas yang semakin parah.
Stasiun Jatake akan di bangun di atas lahan lebih dari 2.000 meter persegi dan dirancang sebagai bangunan tiga lantai dengan gaya arsitektur modern tropis yang ramah lingkungan. Selain sebagai tempat naik-turun penumpang KRL, stasiun ini akan di lengkapi fasilitas penunjang seperti area komersial, ruang perkantoran, area parkir untuk mobil, motor, dan sepeda, serta peron sepanjang 250 meter yang mampu melayani perjalanan kereta dengan kapasitas besar. Fasilitas ini dirancang agar nyaman bagi penumpang dan mendukung mobilitas harian masyarakat.
Keberadaan Stasiun Jatake di harapkan menjadi bagian dari konsep pengembangan kawasan berbasis transit atau Transit Oriented Development (TOD), yang mengintegrasikan sistem transportasi massal dengan lingkungan sekitarnya. Dengan akses langsung ke kawasan perumahan dan komersial di BSD City, stasiun ini di perkirakan mampu melayani hingga 20.000 penumpang per hari. Tidak hanya memudahkan warga sekitar dalam bepergian ke Jakarta atau wilayah lain, stasiun ini juga di harapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, stasiun ini akan menjadi akses utama menuju kawasan baru seluas lebih dari 100 hektare yang di kembangkan sebagai pusat baru BSD City. Dengan hadirnya transportasi umum yang mudah di jangkau, masyarakat akan lebih terdorong untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi massal, yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Stasiun Jatake Jadi Game Changer
Stasiun Jatake Jadi Game Changer dalam sistem transportasi di kawasan BSD dan sekitarnya. Dengan rencana operasional pada pertengahan tahun 2025, kehadiran stasiun ini bukan sekadar menambah jumlah titik pemberhentian KRL, tetapi menjadi solusi konkret atas persoalan kemacetan dan ketimpangan akses transportasi publik yang selama ini di rasakan warga. Stasiun Jatake di rancang sebagai pusat mobilitas modern yang mampu melayani puluhan ribu penumpang per hari. Dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), stasiun ini akan terintegrasi langsung dengan berbagai moda transportasi dan fasilitas umum, menjadikannya lebih dari sekadar tempat naik-turun penumpang.
Pengaruh Stasiun Jatake terhadap pola mobilitas di BSD di prediksi akan signifikan. Sebelumnya, warga BSD dan sekitarnya harus mengandalkan kendaraan pribadi atau akses jauh ke stasiun terdekat untuk menjangkau transportasi massal seperti KRL. Dengan hadirnya stasiun ini, perjalanan ke Jakarta atau kawasan lain di Jabodetabek akan jauh lebih praktis, hemat waktu, dan hemat biaya. Selain itu, masyarakat yang tinggal di perumahan sekitar BSD seperti Hiera, Gading Serpong, atau Serpong Garden akan memiliki opsi transportasi yang lebih efisien dan nyaman, tanpa perlu mengandalkan jalan tol yang kerap padat.
Tidak hanya berdampak pada kenyamanan individu, kehadiran Stasiun Jatake juga membawa efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Akses transportasi yang lebih mudah akan mendorong investasi, meningkatkan nilai properti, serta memunculkan peluang usaha baru di sekitar area stasiun, mulai dari kuliner, ritel, hingga layanan jasa. Secara lingkungan, stasiun ini berpotensi mengurangi emisi karbon karena akan mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Transportasi Publik Di Kawasan BSD City Terus Mengalami Perkembangan
Transportasi Publik Di Kawasan BSD City Terus Mengalami Perkembangan signifikan dan menjadi semakin lengkap seiring bertambahnya infrastruktur serta moda yang terintegrasi. Dulu, BSD di kenal sebagai kawasan yang cukup bergantung pada kendaraan pribadi. Karena minimnya akses transportasi umum langsung menuju pusat-pusat kegiatan di Jabodetabek. Namun dalam beberapa tahun terakhir, berbagai terobosan di lakukan untuk memperbaiki kondisi ini. Mulai dari kehadiran feeder bus, layanan shuttle, hingga akses ke KRL dan integrasi dengan moda transportasi modern lainnya. Salah satu langkah paling nyata adalah pembangunan Stasiun Jatake, yang menjadi pelengkap penting dalam peta transportasi publik BSD.
Kehadiran Stasiun Jatake akan menjadi titik krusial karena menawarkan akses langsung ke jaringan KRL Commuter Line. Menghubungkan BSD dengan Jakarta dan kawasan Jabodetabek lainnya. Hal ini melengkapi akses yang sudah lebih dulu ada, seperti Stasiun Rawa Buntu dan Serpong. Serta berbagai titik shuttle BSD Link. Yang menghubungkan pengguna dengan pusat bisnis dan hunian. Tidak hanya itu, pengembang kawasan seperti Sinar Mas Land juga aktif membangun ekosistem transportasi yang mendukung pola hidup ramah lingkungan. Dengan menyediakan jalur sepeda, trotoar yang ramah pejalan kaki, serta parkir park and ride.
Selain dari sisi konektivitas, keberadaan transportasi publik yang makin lengkap di BSD juga menciptakan kenyamanan dan efisiensi waktu bagi warganya. Para pekerja, pelajar, hingga wisatawan yang beraktivitas di BSD kini memiliki lebih banyak pilihan transportasi yang aman, cepat, dan terjangkau. Ini tentu berdampak positif terhadap kualitas hidup, mengurangi kemacetan, serta mendukung upaya pengurangan emisi karbon.
Target Rampung Pada Juli 2025
Pembangunan Stasiun Jatake di kawasan BSD City terus di kebut dengan Target Rampung Pada Juli 2025. Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur transportasi publik yang strategis di Kabupaten Tangerang. Sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan akses yang lebih mudah dan efisien menuju kawasan Jabodetabek, khususnya Jakarta. Stasiun ini di bangun melalui kolaborasi antara pengembang kawasan BSD dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Yang sama-sama melihat potensi besar dari kehadiran moda transportasi massal di tengah padatnya pertumbuhan populasi. Dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Target penyelesaian yang di tetapkan pada pertengahan 2025. Di harapkan bisa tercapai sesuai rencana agar manfaatnya segera di rasakan masyarakat luas.
Stasiun Jatake di rancang sebagai stasiun modern yang di bangun di atas lahan lebih dari 2.400 meter persegi. Bangunan ini terdiri dari tiga lantai dengan desain tropis modern yang ramah lingkungan. Fasilitasnya akan meliputi peron sepanjang 250 meter, area komersial, ruang tunggu yang nyaman, ruang kantor operasional. Serta gedung parkir untuk kendaraan pribadi dan sepeda. Dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), stasiun ini tidak hanya menjadi titik naik-turun penumpang. Tetapi juga menjadi pusat aktivitas yang terintegrasi dengan hunian, perkantoran, dan area komersial. Hal ini membuat Stasiun Jatake bukan sekadar infrastruktur, melainkan bagian dari transformasi gaya hidup masyarakat BSD dan sekitarnya.
Ketika mulai beroperasi nanti, Stasiun Jatake di perkirakan akan mampu melayani hingga 20.000 penumpang per hari. Ini akan memberikan dampak besar terhadap pola mobilitas masyarakat. Terutama mereka yang selama ini mengandalkan kendaraan pribadi karena keterbatasan akses transportasi umum. Selain itu, stasiun ini juga akan mendukung pengembangan kawasan baru di BSD, termasuk area hunian. Seperti Hiera, serta mempercepat konektivitas antara BSD dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lain di Jabodetabek dengan adanya Stasiun Jatake.